Senin, 17 April 2017

Pemindahan tanah mekanis pekerjaan loading

       LOADING
Loading secara bahasa berati memuat/ pemuatan. Sedangkan dalam bidang ilmu sipil khususnya dalam pemindahan tanah mekanis, loading mempunyai makna memuat hasil pekerjaan pemotongan tanah ke dalam alat pengangkut. Jadi prinsipnya loading adalah mengangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke alat pengangkut lain.
 ALAT PEMUAT (LOADING UNITS)
Pada pekerjaan loading sebenarnya ada bebearapa macam alat, karena sebenarnya loading sendiri konsepnya adalah mengangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke alat pengangkut lain.
            Alat alat ini disesuaikan dengan keadaan lapangan, namun alat yang sering digunakan untuk pekerjaan loading antara lain: power shovel, dragline, bucket wheel excavator (BWE), loader.
            Namun pada pembahasan kali ini hanya akan membahas salah satu alat saja yaitu loader. Loader adalah alat pemuat hasil galian/gusuran dari alat berat lainya seperti bulldozer, grader, excavator dan seenisnya.selain itu loader juga bisa digunakan sebagai alat pembersih lokasi (clearing) yang ringan, untuk menggusur bongkaran, tongkak-tongkak kayu kecil, dll.
            Loader merupakan alat pengangkut jarak pendek. Jenis loader ada 2 macam; loader dengan roda rantai (crawler loader) dan loader dengan roda karet( wheel loader). Dalam pemilihan loader sebagai alat pengangkut, hal yang perlu diperhitungkan adalah beban yang mana harus diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi berat dari loader itu sendiri, sebab kemungkinan loader akan terjungkal ke depan.
Secara umum bagian bagian dari loader ada 4 bagian. Tenaga penggerak (mesin). Sistem kemudi (steering system), bagian bawah (jenis beroda rantai dan jenis beroda karet), bagian tambahan (attachment).
Cara kerja loader merupakan sebuah cara yang digunakan seorang kontraktor pelaksana untuk melakukan/ menyelesaikan pekerjaan tanah. Sebenarnya cara kerja tergantung dari setiap pelaksana. Namun ada beberapa cara yang sering digunakan antara lain: cross loading, v shape loading, load and carry.
Cross loading Adalah metode loading material yang tidak hanya mengandalkan mobilitas alat loader, melainkan juga dibantu oleh mobilitasnya alat angkut (dump truck). Metode ini paling sering digunakan untuk alat Track Loader, Karena sifat mobilitasnya yang rendah, sehingga sulit melakukan gerakan-gerakan manuver. Untuk itu supaya proses loading lebih efektif maka dibantu dengan mobilitas alat angkut yang maju mundur. Tarck Loader cukup mengambil material dengan cara maju mundur dengan posisi saling berpotongan . Karena posisi Alat Loader dengan pengangkut saling berpotongan. Maka itu disebut sebagai Cross Loading Method.
V shape loading Adalah metode loading material yang sangat mengandalkan mobilitas alat loader. Metode ini paling sering digunakan untuk Wheel Loader, Karena sifat mobilitasnya yang cukup tinggi, sehingga memungkinkan untuk bergerak dan manuver dengan lebih leluasa. Sedangkan Alat angkut tetap pada posisinya. Manuver wheel loader ini biasa membentuk huruf “V”. Maka itu disebut sebagai V-Shape Loading
Load and carry adalah metode loading dengan cara loader mengangkut menterial sendiri kearah tempat timbunan lain biasanya metode ini digunakan apabila jarak angkutya tida terlalu jauh.
   PERHITUNGAN
secara umum rumus untuk menghitung produksi alat adalah
Q = q x (60/ws) x E
 Dimana :         Q = produksi alat dalam satu jam (m3 / jam atau cu.yd/h)
                        q = kapasitas alat per siklus (m3 / jam atau cu.yd/h)
                        ws = waktu siklus (menit)
                        E = efisiensi kerja
Jadi produksi alat tergantung pada :
1.      Jenis alat/ kapasitas alat
2.      Waktu siklus : daya alat, kecepatan alat, kondisi lapangan
3.      Efisiensi : kondisi alat, metode pelaksanaan, cuaca, topografi, kahlian operator, dll.

Waktu siklus adalah waktu yang digunakan/ dibutuhkan alat untuk melakukan satu siklus pekerjaan. Waktu siklus juga dipengaruhi kondisi di lapangan dan metode penggunaan alat yang digunakan.
Namun siklus kerja setiap alat beda-beda karena berbeda pula cara kerjanya, untuk loader yang menggunakan metode v shape loading. Loader maju mengambil material- loader belok menuju truk- muatan di tuang ke truck- loader mundur.

Contoh kasus ; sebuah wheel loader komatsu type wf 350-3 dengan kapasitas bucket 1.5m3 digunakan untuk memuat tanah ke atas dump truck dengan jarak angkut sejauh 15m. lama waktu memuat  (waktu tetap) selama 20 detik dan waktu mengangkut dan mnuver ( vaktu variabel) selama 25 detik. Hitung kapasitas alat tersebut. Serta biaya yang dibutuhkan.

Jawab :
Waktu siklus ; ws = 20+25 = 45 detik ( 0.75 menit)
Kapasitas alat per siklus; q= koefisien tanah x kapasitas bucket x Ws
                                          = 0.8 x 1.5 x 0.75
                                          = 0.9 m3/ siklus
Kapasitas produksi alat per jam.
Q = q x (60/ws) x E

      Q = 54 m3/jam
Biaya operasional
Analiasa operasional alat per jam

Wheel loader                                                         ; Rp.200.000
 Solar          ; 12,5 liter x Rp.12, 700                      ; Rp.158.750
Uang makan : Rp. 165.000 / 8 jam                       : Rp. 20.625
Jaga alat : Rp.100.000 / 8 jam                              ; Rp. 12.500
Mobilisasi/ demobilisasi                                        : Rp. 3.500
+
TOTAL                       :Rp. 395. 375 / jam

Wheel loader               : Rp. 395. 375 / jam : 54m3/jam          = Rp. 7.321 /m3
Penyusutan                  : 20-30%                                              = Rp. 1.464
-

                                                JUMLAH                                =Rp. 5.857

Tidak ada komentar:

Posting Komentar