Sabtu, 21 Maret 2015

tangga dan cara perhitunganya

TANGGA

Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua tingkat vertikal
yang memiliki jarak satu sama lain.

Jenis tangga berdasarkan sifat permanensinya
Tangga  dapat  bersifat  permanen  maupun  non  permanen.  Tangga  permanen  biasanya
digunakan untuk menghubungkan:
1.  dua bidang horisontal pada bangunan
2.  lantai bangunan yang berbeda
Tangga  jenis  ini  terdiri  dari  anak-anak  tangga  yang  memiliki  tinggi  yang  sama.  Tangga
dapat  berbentuk  lurus,  huruf  "L",  huruf  "U"  ,  memutar  atau  merupakan  dari  kombinasinya.
Komponen-komponen dari tangga antara lain adalah tinggi injakan(riser), lebar injakan/kedalaman
(tread), bordes (landing), nosing, pegangan tangan (handrail) dan bidang pengaman (balustrade).
Contoh dari penggunaan tangga ini misalnya seperti yang kita temui pada bangunan rumah tinggal
atau perkantoran, "tangga monyet", dsb.
Tangga non permanen biasanya digunakan untuk mencapai bidang horisontal yang lebih
tinggi,  dan  digunakan  hanya  pada  waktu-waktu  tertentu  sehingga  bisa  dipindahkan  /  disimpan.
Contoh dari tangga jenis ini misalnya tangga lipat.

Perencanaan Tangga
        Ada  beberapa  elemen  yang  perlu  anda  perhatikan  sebelum  anda  merencanakan  membuat
tangga yaitu :
1.  Jumlah atau berat beban yang dipikul.
2.  Jenis tangga berdasarkan fungsi .
3.  Jenis material yang akan digunakan.
       Beban tangga dapat dihitung dari dua hal  yaitu beban mati dan beban hidup. Beban mati
yaitu  berat  dari  material  tangga  dan  finishingnya  (beban  konstruksi).  Beban  hidup  yaitu  beban
yang  dihitung  dari  semua  yang  akan  melewati  tangga.  Adapun  syarat  beban  yang  ideal  untuk
tangga adalah 300 kg/m2 (meliputi beban konstruksi dan beban orang


KONSTRUKSI TANGGA
Tangga merupakan suatu sambungan yang dapat dilalui antara tingkat sebuah bangunan,
dan dapat dibuat dari kayu, pasangan batu, baja, beton bertulan dll. Statistik yang dikompilasi oleh
Dewan  Keamanan  Nasional  menunjukkan  bahwa  tangga  adalah  penyebab  jumlah  terbesar
kecelakaan di rumah, kecelakaan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, yang tentu berada di
luar  kendali  mereka  yang  merancang  dan  membangun  tangga.  Namun,  ada  terlalu  banyak
kecelakaan  akibat  kesalahan  konstruksi  langsung.  Tukang  kayu  dapat  memberikan  kontribusi
berharga terhadap pencegahan kecelakaan jika ia berencana dan melakukan pekerjaannya dengan
baik.
Teknik Keselamatan Departemen Biro Jasa Pekerja Nasional Kompensasi telah menyiapkan
standar  berikut  sebagai  saran  untuk  pembangun  tangga  untuk  membantu  menghilangkan
beberapa penyebab yang bertanggung jawab untuk banyak kecelakaan.
1.  Tangga harus bebas dari goncangan keras.
2.  Dimensi  bordes  harus  sama  dengan  atau  lebih  besar  dari  lebar  tangga  antara  pegangan
tangan dengan dinding.
3.  Semua aantride dan optride dalam setiap anak tangga harus sama.
4.  Semua  tangga  harus  dilengkapi  dengan  substansial  dan  36  inci  pegangan  tangan  di
ketinggian dari pusat dari tapak yang permanen.
5.  Semua pegangan tangan harus memiliki sudut bulat dan permukaan yang halus dan bebas
dari serpihan.
6.  Sudut tangga dengan horisontal tidak boleh lebih dari lima puluh derajat dan tidak kurang
dari dua puluh derajat.
7.  Anak tangga tidak boleh licin, dan tanpa ada baut, sekrup, atau paku yang menonjol.
KONSTRUKSI TANGGA BERDASARKAN MATERIAL
1.  Konstruksi tangga kayu, untuk bangunan sederhana dan semi permanen. Pertimbangan :
material  kayu  ringan,  mudah  didapat  serta  menambahkan  segi  estetika  yang  tinggi  bila  diisi
dengan variasi profil dan difinishing dengan rapi. Kelemahan : tidak dapat dilalui oleh beban-beban yang berat, lebarnya terbatas, memiliki sifat lentur yang tinggi serta konstruksi tangga
kayu tidak cocok ditempatkan di ruang terbuka karena kayu mudah lapuk jika terkena panas
dan cahaya.

Kayu sebaiknya dipilih yang berkualitas bagus. Ukuran tebal adalah dari 3 - 4 cm, ukuran lebar
dari 26 - 30 cm, sedangkan ukuran panjang papan menyesuaikan ukuran lebar tangga Anda.
Umumnya  konstruksi  tangga  baja  memakai  anak  tangga  dari  papan  kayu  utuh  tanpa
sambungan.

2.  Konstruksi  tangga  baja,  biasanya  digunakan  pada  bangunan  yang  sebagian  besar
komponen-komponen  strukturnya  terdiri  dari  material  baja.  Tangga  ini  digunakan  pada
bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan gudang, dan lain-lain.  Tangga  ini  kurang  cocok  untuk  bangunan  dekat  pantai  karena  pengaruh  garam  akan
mempercepat  proses  karat  begitupun  bila  ditempatkan  terbuka  akan  menambah  biaya
perawatan.

3.  Konstruksi tangga beton, sampai sekarang banyak digunakan pada bangunan bertingkat 2
(dua) atau lebih dan bersifat permanent seperti peruntukan kantor, rumah tinggal, pertokoan.

Tangga dengan konstruksi cor beton mengekspose papan anak tangga hanya dari satu sisi saja.
Fungsinya hanya membungkus beton supaya secara estetika lebih indah, baik dibungkus semua
atau hanya bagian atas (bagian pijakan / steps) saja. Adapun ukuran tebal papan kayu adalah
dari  1.5  -  2.5  cm,  ukuran  lebar  dari  26  -  30  cm,  sedangkan  ukuran  panjang  menyesuaikan
ukuran lebar tangga Anda. Tangga dengan konstruksi cor beton ini dapat memakai papan kayu
baik dari papan kayu utuh maupun papan kayu sambungan.

Tulangan/pembesian :
ukuran  penampang  tulangan/pembesian  didasari  atas  perhitungan/perencanaan  dan  pada
umumnya untuk konstruksi tangga beton bertulang dipergunakan ;
untuk pelat tangga :
tulangan utama/pokok  : Ø 8, Ø 10, Ø 12, D.12
tulangan pembagi           : Ø 8, Ø 10

untuk balok :
tulangan utama              : D.13, D.16, D.19
beugel/sengkang            :  Ø 8,  Ø10

untuk anak tangga :
tulangan utama              :  Ø10,  Ø 12, D.12
tulangan pembagi           :  Ø 8,   Ø 10

4.  Konstruksi  tangga  batu/bata,  konstruksi  ini  mulai  jarang  digunakan  karena  sudah
ketinggalan  dalam  bentuk,  kekuatan,  efisiensi  pembuatannya,  dana  sangat  terbatas  dalam
penempatannya.

5.  Eskalator,  Eskalator  adalah  salah  satu  transportasi  vertikal  berupa  konveyor  untuk
mengangkut  orang,  yang  terdiri  dari  tangga  terpisah  yang  dapat  bergerak  ke  atas  dan  ke
bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.
Karena digerakkan oleh motor listrik , tangga berjalan ini dirancang untuk mengangkut orang
dari bawah ke atas atau sebaliknya. Untuk jarak yang pendek eskalator digunakan di seluruh
dunia  untuk  mengangkut  pejalan  kaki  yang  mana  menggunakan  elevator  tidak  praktis.
Pemakaiannya terutama di daerah pusat perbelanjaan, bandara, sistem transit, pusat konvensi,
hotel dan fasilitas umum lainnya.

BAGIAN-BAGIAN TANGGA
Ibu tangga :
merupakan bagian tangga yang berfungsi mengikat anak tangga. Material yang digunakan untuk
membuat  ibu  tangga  misalnya  antara  lain,  beton  bertulang,  kayu,  baja,  pelat  baja,  baja  profil
canal, juga besi.Kombinasi antara ibu tangga
beton bertulang di padukan dengan anak tangga dari bahan papan kayu, bisa juga keduanya dari
bahan  baja,  untuk  ibu  tangga  menggunakan  profil  kanal  untuk  menopang  anak  tangga  yang
menggunakan pelat baja.

Anak Tangga :
Merupakan elemen dari tangga yang perlu perhatian cukup penting. Karena sering dilalui untuk
naik  turun  pengguna,  bahan  permukaan  anak  tangga  harus  benar
terhindar  dari  kemungkinan  kecelakaan  seperti  terpeleset  karna  l
tangga  terdiri  dari  2  bagian,  yaitu  bagian  horizontal  (pijakan  datar)  dan  vertical  (pijakan  untuk
langkah naik). Ukuran lebar anak tangga untuk hunian berkisar antara 20
vertical langkah atasnya berkis
vertical mencapai 20 cm.
Ukuran  lebar  tangga  juga  penting  diperhatikan,  untuk  panjang  atau  lebar  tangga  pada  hunian
tempat tinggal adalah minimal 90 cm. sedangkan untuk tangga servis biasanya
cm.

Railing :
Merupakan  pegangan  dari  tangga.  Material  yang  bisa  digunakan  bermacam  jenis  nya.  Misalnya
menggunakan pegangan dari bahan kayu, besi hollow bulat, baja, dll. Terkadang saya juga sering
jumpai tangga yang tanpa railing,
yang ingin menaiki tangga, jangan sampai terjatuh karena tidak ada railingnya.
Ukuran  pegangan  railing  tangga  dengan  ukuran  diameter  3,8  cm  merupakan  ukuran  yang  bisa
mengakomodasi sebagian bes
Untuk  kenyamanan  pegangan  tangga,  perlu  diperhatikan  juga  jarak  antara  railing  pegangan
tangga dengan jarak tembok, jarak 5 cm sudah cukup.
Pemakaiannya terutama di daerah pusat perbelanjaan, bandara, sistem transit, pusat konvensi,
hotel dan fasilitas umum lainnya.
GIAN TANGGA
merupakan bagian tangga yang berfungsi mengikat anak tangga. Material yang digunakan untuk
membuat  ibu  tangga  misalnya  antara  lain,  beton  bertulang,  kayu,  baja,  pelat  baja,  baja  profil
canal, juga besi.Kombinasi antara ibu tangga dan anak tangga biasanya untuk bu tangga misalnya,
beton bertulang di padukan dengan anak tangga dari bahan papan kayu, bisa juga keduanya dari
bahan  baja,  untuk  ibu  tangga  menggunakan  profil  kanal  untuk  menopang  anak  tangga  yang
Merupakan elemen dari tangga yang perlu perhatian cukup penting. Karena sering dilalui untuk
naik  turun  pengguna,  bahan  permukaan  anak  tangga  harus  benar-benar  aman,  nyaman  agar
terhindar  dari  kemungkinan  kecelakaan  seperti  terpeleset  karna  licin  atau  terlalu  sempit.  Anak
tangga  terdiri  dari  2  bagian,  yaitu  bagian  horizontal  (pijakan  datar)  dan  vertical  (pijakan  untuk
langkah naik). Ukuran lebar anak tangga untuk hunian berkisar antara 20-33 cm. dan untuk bagian
vertical langkah atasnya berkisar antara 15-18 cm. untuk ukuran tangga darurat biasanya bagian
Ukuran  lebar  tangga  juga  penting  diperhatikan,  untuk  panjang  atau  lebar  tangga  pada  hunian
tempat tinggal adalah minimal 90 cm. sedangkan untuk tangga servis biasanya
Merupakan  pegangan  dari  tangga.  Material  yang  bisa  digunakan  bermacam  jenis  nya.  Misalnya
menggunakan pegangan dari bahan kayu, besi hollow bulat, baja, dll. Terkadang saya juga sering
jumpai tangga yang tanpa railing, dan ini penting untuk diperhatikan, misalnya menjaga anak
yang ingin menaiki tangga, jangan sampai terjatuh karena tidak ada railingnya.
Ukuran  pegangan  railing  tangga  dengan  ukuran  diameter  3,8  cm  merupakan  ukuran  yang  bisa
mengakomodasi sebagian besar ukuran tangan manusia.
Untuk  kenyamanan  pegangan  tangga,  perlu  diperhatikan  juga  jarak  antara  railing  pegangan
tangga dengan jarak tembok, jarak 5 cm sudah cukup.
Pemakaiannya terutama di daerah pusat perbelanjaan, bandara, sistem transit, pusat konvensi,

merupakan bagian tangga yang berfungsi mengikat anak tangga. Material yang digunakan untuk
membuat  ibu  tangga  misalnya  antara  lain,  beton  bertulang,  kayu,  baja,  pelat  baja,  baja  profil
dan anak tangga biasanya untuk bu tangga misalnya,
beton bertulang di padukan dengan anak tangga dari bahan papan kayu, bisa juga keduanya dari
bahan  baja,  untuk  ibu  tangga  menggunakan  profil  kanal  untuk  menopang  anak  tangga  yang
Merupakan elemen dari tangga yang perlu perhatian cukup penting. Karena sering dilalui untuk
benar  aman,  nyaman  agar
icin  atau  terlalu  sempit.  Anak
tangga  terdiri  dari  2  bagian,  yaitu  bagian  horizontal  (pijakan  datar)  dan  vertical  (pijakan  untuk
33 cm. dan untuk bagian
18 cm. untuk ukuran tangga darurat biasanya bagian
Ukuran  lebar  tangga  juga  penting  diperhatikan,  untuk  panjang  atau  lebar  tangga  pada  hunian
tempat tinggal adalah minimal 90 cm. sedangkan untuk tangga servis biasanya lebih kecil, yaitu 75
Merupakan  pegangan  dari  tangga.  Material  yang  bisa  digunakan  bermacam  jenis  nya.  Misalnya
menggunakan pegangan dari bahan kayu, besi hollow bulat, baja, dll. Terkadang saya juga sering
dan ini penting untuk diperhatikan, misalnya menjaga anak-anak
yang ingin menaiki tangga, jangan sampai terjatuh karena tidak ada railingnya.
Ukuran  pegangan  railing  tangga  dengan  ukuran  diameter  3,8  cm  merupakan  ukuran  yang  bisa
Untuk  kenyamanan  pegangan  tangga,  perlu  diperhatikan  juga  jarak  antara  railing  pegangan
Bordes :
Bordes  biasa  juga  disebut  Landing.  Merupakan  bagian  dari  tangga  sebagai  tempat  beristirahat
menuju arah tangga berikutnya. Bordes juga berfungsi sebagai pengubah arah tangga. Umumnya,
keberadaan bordes setelah anak tangga ke 15. Kenyamanan bordes juga perlu diperhatikan, untuk
lebarnya harus diusahakan sama dengan lebar tangga.

Baluster :
Merupakan penyangga pegangan tangga, biasanya bentuknya mengarah vertical. Material baluster
bisa  terbuat  dari  kayu,  besi,  beton,  juga  baja.  Terkadang  juga  saya  pernah  melihat  material
baluster menggunakan kaca. Untuk keamanan dan kenyamanan pengguna tangga, usahakan jarak
antar  baluster  tidak  terlalu  jauh,  terutama  untuk  keamanan  anak  kecil.Untuk  ukuran  ketinggian
baluster, standarnya kurang lebih antara 90-100 cm.

KEMIRINGAN TANGGA
1.  Untuk tangga mobil masuk garasi dapat diambil sudut kemiringan maksimum 12 ½ derajat atau
1:8.
2.  Untuk tangga luar (di luar bangunan) dapat diambil sudut kemiringan 20 derajat atau 1 : 5.
3. Untuk tangga rumahan dan bangunan umum agar mudah dipergunakan dapat diambil sudut
kemiringan 30 derajat atau 35 derajat.
3.  Tangga untuk "basement" dan loteng dapat diambil dengan sudut kemiringan 45 derajat.
4.  Tangga untuk menara, misalnya menara air, menara listrik dapat diambil lebih curam, misalnya
75 derajat - 90 derajat.
        Pada  bangunan  besar  seperti  gedung-gedung  kantor  yang  besar  yang  pada  umumnya
mempunyai pegawai banyak, perlu dibangun dengan lebar sesuai perkiraan jumlah karyawan Juga
tangga untuk gudang dan ruangan di bawah tanah (basement). Pada umumnya tanggatangga ini
diletakkan  dalam  ruangan  tersendiri  yang  disebut  ruang  tangga.  Ruang  tangga  ini  harus
mendapatkan penerangan yang cukup, untuk itu sebaiknya ditempatkan pada bagian ruang yang
berhubungan  langsung  dengan  ruang  luar  dan  diberi  jendela  dari  kaca  sehingga  sinar  dari  luar
dapat langsung memberi penerangan dalam ruang tangga.
        Untuk  bangunan  yang  terdiri  dari  beberapa  lantai  (bangunan  bertingkat)  agar  mudah
pelaksanaan  dari  segi  konstruksi,  sebaiknya  tangga-tangga  diletakkan  dalam  ruangan-ruangan
yang satu di atas yang lain dalam arah satu garis tegak dari bawah ke atas. Selain menggunakan
tangga,  untuk  keperluan  menghubungkan  antar  lantai  tangga  juga  bisa  digunakan  untuk
menghubungkan antar ruang jika terjadi perbedaan level ketinggian lantai. Fungsi tangga dapat
digantikan oleh Lift. Lift bekerja secara mekanis dan elektris (memakai mesin dan listrik).
        Penggunaan  lift  relatif  mahal,  baik  harga  lift  dan  biaya  pemasangannya  maupun  biaya
pemeliharaannya, maka pada umumnya hanya digunakan untuk bangunan bangunan publik yang
minimal bertingkat tiga atau empat lantai. Walaupun telah menggunakan lift, pembuatan tangga
masih tetap diperlukan dengan maksud, untuk keadaan darurat dan sebagai alternatif akses jika
lift dalam perawatan atau sedang rusak.

JENIS TANGGA
       Konstruksi tangga dibagi menjadi empat jenis pokok yaitu
1. Tangga lurus,
2. Tangga miring,
3. Tangga berporos
4. Tangga lengkung
        Pada  umumnya  perencanaan  suatu  tangga  selain  tergantung  pada  jenis  bangunan  seperti
rumah atau bangunan umum, juga tergantung pada ruanganruangan yang akan diberi tangga dan
luas  ruangan  yang  tersedia  untuk  tangga.  Untuk  bangunan  -  bangunan  umum  yang  biasanya
tersedia ruangan yang cukup luas, sedapat mungkin digunakan tangga lurus dengan atau tanpa
bordes.  Keuntungan  dari  tangga  lurus  adalah  selain  mudah  dalam  pelaksanaan  pembuatannya
juga  mudah  dipergunakan  atau  dilalui  dan  ekonomis.  Untuk  tangga  rumah  tidak  perlu
menggunakan  tangga  lurus,  tetapi  tergantung  pada  luas  ruangan  yang  tersedia  dan  yang
ekonomis walaupun agak sukar dalam pelaksanaan pembangunannya, misalnya dibuat konstruksi
2/4 atau ¾ putaran.




PERLETAKAN DAN UKURAN TANGGA
       Berdasarkan letak tangga dalam suatu ruangan dapat dibedakan tangga terbuka (open stairs)
dan  tangga  tertutup  (closed  stairs).  Tangga  terbuka  adalah  tangga  yang  terbuka  untuk  suatu
ruangan atau hall pada suatu sisi (kadang-kadang terbuka pada kedua sisinya). Tangga tertutup
adalah  tangga  yang  tertutup  pada  kedua  sisinya  oleh  dinding  penyekat  atau  tembok.
      Mengingat bangunan konstruksi tangga pada suatu bangunan gedung selain tergantung dari
jenis  bangunan  juga  tergantung  pada  macam  ruangan  yang  dihubungkan  oleh  tangga  tersebut
dari tingkatan yang berlainan, maka perlu ada ketentuan ukuran lebar tangga dan bagian-bagian
tangga.

Ukuran Tangga
      Lebar tangga untuk perumahan biasanya diambil 90 cm (80-100 cm). Sedang lebar tangga
untuk  bangunan  umum  pada  dasarnya  tergantung  pada  berapa/jumlah  orang  yang  secara
bersama-sama dapat menggunakan tangga tersebut yaitu :
1.  untuk 1 orang = 110 cm
2.  untuk 2 orang = 130 cm
3.  untuk 3 orang = 190 cm
        Untuk  ruangan  yang  kurang  atau  tidak  banyak  dilalui  orang  dapat  diambil  ukuran  lebar
tangga antara 60 - 70 cm, misalnya untuk loteng = 70 cm dan untuk gudang atau ruangan di
bawah tanah = 60 cm.

2. Perhitungan Tangga
        Jarak  antara  bidang-bidang  atas  bidang  injakan  yang  satu  dengan  yang  lain  disebut
"optrade", jarak tegak "rise" (O). Sedangkan jarak antara bidang-bidang muka bidang sandungan 
yang satu dengan yang lain disebut "antrade", jarak datar "run" (A). Hubungan antara "Optrade"
dan "Antrade" ditetapkan dalam bentuk rumus (2 x O) + A = 61 - 65 Keterangan dari rumus di
atas adalah bahwa satu langkah orang berkisar antara 61-65 cm, untuk ukuran Indonesia dapat
diambil 61 atau 62 cm. Untuk mengangkat kaki diperlukan kekuatan dua kali daripada memajukan
kaki.

Contoh perhitungan:
Suatu ruangan memiliki 2 lantai, ketinggian antara lantai 1 dan lantai 2 adalah 380 cm. hitunglah
ukuran-ukuran anak tangga dan luas ruangan yang di pakai untuk keperluan rumah tangga ?
Jawaban :
Karena  tinggi  lantai  =  380  cm,  ukuran  langkah  naik  diperkirakan  dengan  ukuran  paling
mendekatinya yaitu 19 cm, sehingga banyaknya langkah naik menjadi n 380/19 = 20 kali.
Panjang langkah datar di hitung dengan ketentuan :
A + 2.O  = 57 – 65 cm.
A + 2.O  = 62 cm
A + 2x19  = 62 cm
Maka A = 62 - 38 = 24 cm
Jadi  panjang  langkah  datar  (
panjang ruang yang di butuhkan untuk tangga yaitu : 19 x 24 = 456 cm, belum terhitung awal
naik tangga dan akhir tangga.

Oleh karena itu lebih hemat bila menggunakan tangga bordes dengan dua lengan maka :
 Banyaknya langkah naik n (A)
 n langkah datar (O)
 Panjang tangga seluruhnya menjadi 9 x 24
 Panjang bordes = 80 cm, entrance tangga
 Panjang ruangan untuk tangga menjadi kurang lebih 370 cm.

Catatan :
Namun demikian, terdapat hal penting yang harus diperhatikan yaitu panjang telapak kaki orang
biasanya dibuat ukuran adalah
anak anak tangga berada diantara
tangga, perhatikan aspek kenyamanan.


Beberapa Bentuk atau Jenis Tangga Untuk Desain Rumah
1. Tangga Lurus MODEL I
Tangga ini sering juga disebut atau dikenal dengan nama One Wall Stair. Tangga ini menerus dari
bawah ke atas tanpa adanya belokan. Tapi terkadang ada juga yang berisi bordes atau tempat
istirahat  sementara.Tangga  jenis  ini  sangat  banyak  memerlukan  laha
yang  luas.  Selain  itu  bagian  yang  berada  dibawah  tangga  bisa  dimanfaatkan  menjadi  ruangan
tertentu.
langkah  datar  (antrede)  =  24  cm.  jika  tangga  tersebut  dibuat  tangga  lurus  maka
panjang ruang yang di butuhkan untuk tangga yaitu : 19 x 24 = 456 cm, belum terhitung awal
n akhir tangga.
Oleh karena itu lebih hemat bila menggunakan tangga bordes dengan dua lengan maka :
Banyaknya langkah naik n (A)  = buah. ½ x 380/19 =10n
= 10 – 1 = 9 buah.
Panjang tangga seluruhnya menjadi 9 x 24  = 216 cm.
Panjang bordes = 80 cm, entrance tangga   = 74 cm.
Panjang ruangan untuk tangga menjadi kurang lebih 370 cm.
Namun demikian, terdapat hal penting yang harus diperhatikan yaitu panjang telapak kaki orang
biasanya dibuat ukuran adalah 30 cm dan tinggi anak tangga maksimal 20 cm. Diusahakan tinggi
anak anak tangga berada diantara 15 - 17 cm (alasan kenyamanan). Periksa sudut kemiringan
tangga, perhatikan aspek kenyamanan.
Beberapa Bentuk atau Jenis Tangga Untuk Desain Rumah

Tangga ini sering juga disebut atau dikenal dengan nama One Wall Stair. Tangga ini menerus dari
bawah ke atas tanpa adanya belokan. Tapi terkadang ada juga yang berisi bordes atau tempat
istirahat  sementara.Tangga  jenis  ini  sangat  banyak  memerlukan  lahan  dan  cocok  untuk  rumah
yang  luas.  Selain  itu  bagian  yang  berada  dibawah  tangga  bisa  dimanfaatkan  menjadi  ruangan

)  =  24  cm.  jika  tangga  tersebut  dibuat  tangga  lurus  maka
panjang ruang yang di butuhkan untuk tangga yaitu : 19 x 24 = 456 cm, belum terhitung awal
Oleh karena itu lebih hemat bila menggunakan tangga bordes dengan dua lengan maka :
Namun demikian, terdapat hal penting yang harus diperhatikan yaitu panjang telapak kaki orang
nggi anak tangga maksimal 20 cm. Diusahakan tinggi
(alasan kenyamanan). Periksa sudut kemiringan

Tangga ini sering juga disebut atau dikenal dengan nama One Wall Stair. Tangga ini menerus dari
bawah ke atas tanpa adanya belokan. Tapi terkadang ada juga yang berisi bordes atau tempat
n  dan  cocok  untuk  rumah
yang  luas.  Selain  itu  bagian  yang  berada  dibawah  tangga  bisa  dimanfaatkan  menjadi  ruangan
2. Tangga Berbelok Arah -
Disebut dengan Tangga Model L karena tangga ini berbentuk seperti huruf L yang pada bagian
tertentu berbelok arah.Tangga Jenis ini banyak digunakan pada hunian minmalis modern karena
hemat tempat dan pas.
3. Tangga Berbalik Arah - Model U
Tangga  paling  umum  digunakan  oleh  masyarakat  kita.  Hampir  sama  dengan  tangga  model  L,
hanya saja tangga model ini pada ketinggian tertentu tidak hanya berbelok arah tapi berbalik arah
dari  arah  datang.  Tidak  terlalu  membutuhkan  ruang  seluas  tangga  model  I  ataupun  U.  Sangat
umum digunakan di unit-unit perumahan yang rata
lebih luas dibandingkan dengan model I dan L, bahkan bisa digunakan untuk kamar mandi atau
gudang.
4. Tangga Bercabang - Model Y
Adalah tangga yang bercabang. Bentuknya mirip huruf ‘Y’ dengan bordes sebagai pusat tangga.
Biasanya  pada  rumah-rumah  besar.
sangat  luas  untuk  menampilkan  kesan  megah  dan  mewah.  Alurnya,  naik  dari  bawah  kemudian
pada  area  peralihan  atau  bordes,  arah  tangga  berikutnya  akan  bercabang  ke  kiri  dan  kekanan.
Biasanya dari lantai 1 ke lantai 2. Jarang ada yang menggunakan untuk step tangga berikutnya
karena  tangga  bentuk  ini  fungsi  estetisnya  lebih  ditonjolkan.  Selain  dirumahrumah  mewah
biasanya dibangun di gedung- Model L
Disebut dengan Tangga Model L karena tangga ini berbentuk seperti huruf L yang pada bagian
ntu berbelok arah.Tangga Jenis ini banyak digunakan pada hunian minmalis modern karena


Model U
Tangga  paling  umum  digunakan  oleh  masyarakat  kita.  Hampir  sama  dengan  tangga  model  L,
ini pada ketinggian tertentu tidak hanya berbelok arah tapi berbalik arah
dari  arah  datang.  Tidak  terlalu  membutuhkan  ruang  seluas  tangga  model  I  ataupun  U.  Sangat
unit perumahan yang rata-rata tidak terlalu luas. Ruang bawah tangga
lebih luas dibandingkan dengan model I dan L, bahkan bisa digunakan untuk kamar mandi atau


Model Y
Adalah tangga yang bercabang. Bentuknya mirip huruf ‘Y’ dengan bordes sebagai pusat tangga.
rumah  besar.  Tangga  jenis  ini  memakan  ruang  yang  cukup  luas  bahkan
sangat  luas  untuk  menampilkan  kesan  megah  dan  mewah.  Alurnya,  naik  dari  bawah  kemudian
pada  area  peralihan  atau  bordes,  arah  tangga  berikutnya  akan  bercabang  ke  kiri  dan  kekanan.
ke lantai 2. Jarang ada yang menggunakan untuk step tangga berikutnya
karena  tangga  bentuk  ini  fungsi  estetisnya  lebih  ditonjolkan.  Selain  dirumahrumah  mewah
-gedung penting.

Disebut dengan Tangga Model L karena tangga ini berbentuk seperti huruf L yang pada bagian
ntu berbelok arah.Tangga Jenis ini banyak digunakan pada hunian minmalis modern karena
Tangga  paling  umum  digunakan  oleh  masyarakat  kita.  Hampir  sama  dengan  tangga  model  L,
ini pada ketinggian tertentu tidak hanya berbelok arah tapi berbalik arah
dari  arah  datang.  Tidak  terlalu  membutuhkan  ruang  seluas  tangga  model  I  ataupun  U.  Sangat
rata tidak terlalu luas. Ruang bawah tangga
lebih luas dibandingkan dengan model I dan L, bahkan bisa digunakan untuk kamar mandi atau
Adalah tangga yang bercabang. Bentuknya mirip huruf ‘Y’ dengan bordes sebagai pusat tangga.
Tangga  jenis  ini  memakan  ruang  yang  cukup  luas  bahkan
sangat  luas  untuk  menampilkan  kesan  megah  dan  mewah.  Alurnya,  naik  dari  bawah  kemudian
pada  area  peralihan  atau  bordes,  arah  tangga  berikutnya  akan  bercabang  ke  kiri  dan  kekanan.
ke lantai 2. Jarang ada yang menggunakan untuk step tangga berikutnya
karena  tangga  bentuk  ini  fungsi  estetisnya  lebih  ditonjolkan.  Selain  dirumahrumah  mewah
5. Tangga Putar - Model Spiral
Tak memiliki lahan yang luas untuk menempatkan tangga? Gunakan tangga putar. Tangga putar
ini  kadang  ada  yang  menyebutnya  tangga  spiral.Tangga  ini  adalah  tangga  yang  paling  hemat
tempat. Biasanya hanya membutuhkan area tidak lebih dari 1,5mx1,5m. Sering digunakan sebagai
tangga  menuju  loteng  atau  tempat  jemuran.  Penempatannya  kadang-kadang  di  luar  ruangan.
Bahan  material  pembuat  tangga  ini  biasanya  dari  besi  karena  relatif  mudah  untuk  dibuat
melengkung  atau  spiral.  Lebar  rata-rata  anak  tangga  horizontal  adalah  60  cm.  sedang  tinggi
injakan  anak  tangga  biasanya  lebih  tinggi  dari  tangga  lain  yaitu  rata-rata  25  cm.  Hanya  untuk
dilewati satu orang. Tangga ini lebih menekankan fungsi dari pada keindahan meskipun ada juga
yang membuatnya tampil menarik.


6. Tangga Melingkar
Bisa  jadi  inilah  tangga  yang  paling  mewah,  karena  bentuknya  yang  sangat  artistik  karena
melengkung  dimana  lengkungannya  menciptakan  keindahan  ruang.  Biasanya  digunakan  pada
rumah  yang  luas  dan  memiliki  atap  yang  tinggi.  Jika  memilih  mempunyai  tangga  melingkar,
sebaiknya  jangan  gunakan  ruang  bawah  tangga  untuk  fungsi  apapun  karena  bisa  mengurangi
tampilan  tangga.  Lebih  cocok  untuk  model  rumah  type  klasik,  meskipun  tidak  menutup
kemungkinan untuk yang diterapkan pada rumah minimalis.


contoh gambar sketchup heru susanto