Rabu, 07 Mei 2014

perhitungan tangga

TANGGA

Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain.

Jenis tangga berdasarkan sifat permanensinya
Tangga dapat bersifat permanen maupun non permanen. Tangga permanen biasanya digunakan untuk menghubungkan:
1. dua bidang horisontal pada bangunan
2. lantai bangunan yang berbeda
Tangga jenis ini terdiri dari anak-anak tangga yang memiliki tinggi yang sama. Tangga dapat berbentuk lurus,  huruf "L",  huruf "U" ,  memutar atau merupakan dari kombinasinya.
Komponen-komponen dari tangga antara lain adalah tinggi injakan(riser), lebar injakan/kedalaman
(tread), bordes (landing), nosing, pegangan tangan (handrail) dan bidang pengaman (balustrade). Contoh dari penggunaan tangga ini misalnya seperti yang kita temui pada bangunan rumah tinggal atau perkantoran, "tangga monyet", dsb.
Tangga non permanen biasanya digunakan untuk mencapai bidang horisontal yang lebih tinggi, dan digunakan hanya pada waktu-waktu tertentu sehingga bisa dipindahkan / disimpan. Contoh dari tangga jenis ini misalnya tangga lipat.

Perencanaan Tangga
Ada beberapa elemen yang perlu anda perhatikan sebelum anda merencanakan membuat tangga yaitu :
1. Jumlah atau berat beban yang dipikul.
2. Jenis tangga berdasarkan fungsi .
3. Jenis material yang akan digunakan.
Beban tangga dapat dihitung dari dua hal yaitu beban mati dan beban hidup. Beban mati yaitu berat dari material tangga dan finishingnya (beban konstruksi). Beban hidup yaitu beban yang dihitung dari semua yang akan melewati tangga. Adapun syarat beban yang ideal untuk tangga adalah 300 kg/m2 (meliputi beban konstruksi dan beban orang


KONSTRUKSI TANGGA
Tangga merupakan suatu sambungan yang dapat dilalui antara tingkat sebuah bangunan, dan dapat dibuat dari kayu, pasangan batu, baja, beton bertulan dll. Statistik yang dikompilasi oleh Dewan Keamanan Nasional menunjukkan bahwa tangga adalah penyebab jumlah terbesar kecelakaan di rumah, kecelakaan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, yang tentu berada di luar  kendali  mereka  yang  merancang  dan  membangun tangga.  Namun,  ada  terlalu  banyak kecelakaan akibat kesalahan konstruksi langsung. Tukang kayu dapat memberikan kontribusi berharga terhadap pencegahan kecelakaan jika ia berencana dan melakukan pekerjaannya dengan baik.
Teknik Keselamatan Departemen Biro Jasa Pekerja Nasional Kompensasi telah menyiapkan standar  berikut  sebagai  saran  untuk  pembangun  tangga  untuk  membantmenghilangkan beberapa penyebab yang bertanggung jawab untuk banyak kecelakaan.
1. Tangga harus bebas dari goncangan keras.
2. Dimensi bordes harus sama dengan atau lebih besar dari lebar tangga antara pegangan tangan dengan dinding.
3. Semua aantride dan optride dalam setiap anak tangga harus sama.
4. Semua  tangga  harus  dilengkapi  dengan  substansial  dan  36  inci  pegangan  tangan  di ketinggian dari pusat dari tapak yang permanen.
5. Semua pegangan tangan harus memiliki sudut bulat dan permukaan yang halus dan bebas dari serpihan.
6. Sudut tangga dengan horisontal tidak boleh lebih dari lima puluh derajat dan tidak kurang dari dua puluh derajat.
7. Anak tangga tidak boleh licin, dan tanpa ada baut, sekrup, atau paku yang menonjol.


KONSTRUKSI TANGGA BERDASARKAN MATERIAL
1. Konstruksi tangga kayu, untuk bangunan sederhana dan semi permanen. Pertimbangan : material kayu ringan, mudah didapat serta menambahkan segi estetika yang tinggi bila diisi dengan variasi profil dan difinishing dengan rapi. Kelemahan : tidak dapat dilalui oleh beban-
beban yang berat, lebarnya terbatas, memiliki sifat lentur yang tinggi serta konstruksi tangga
kayu tidak cocok ditempatkan di ruang terbuka karena kayu mudah lapuk jika terkena panas dan cahaya.

Kayu sebaiknya dipilih yang berkualitas bagus. Ukuran tebal adalah dari 3 - 4 cm, ukuran lebar dari 26 - 30 cm, sedangkan ukuran panjang papan menyesuaikan ukuran lebar tangga Anda. Umumnya konstruksi tangga baja memakai anak tangga dari papan kayu utuh tanpa sambungan.

2. Konstruksi  tangga  baja,  biasanya  digunakan  pada  bangunan  yang  sebagian  besar komponen-komponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan gudang, dan lain- lain. Tangga ini kurang cocok untuk bangunan dekat pantai karena pengaruh garam akan mempercepat proses karat begitupun bila ditempatkan terbuka akan menambah biaya perawatan.

3. Konstruksi tangga beton, sampai sekarang banyak digunakan pada bangunan bertingkat 2 (dua) atau lebih dan bersifat permanent seperti peruntukan kantor, rumah tinggal, pertokoan.

Tangga dengan konstruksi cor beton mengekspose papan anak tangga hanya dari satu sisi saja. Fungsinya hanya membungkus beton supaya secara estetika lebih indah, baik dibungkus semua atau hanya bagian atas (bagian pijakan / steps) saja. Adapun ukuran tebal papan kayu adalah dari 1.5 - 2.5 cm, ukuran lebar dari 26 - 30 cm, sedangkan ukuran panjang menyesuaikan ukuran lebar tangga Anda. Tangga dengan konstruksi cor beton ini dapat memakai papan kayu baik dari papan kayu utuh maupun papan kayu sambungan.

Tulangan/pembesian :
ukuran  penampang  tulangan/pembesian didasari  atas  perhitungan/perencanaan dan  pada umumnya untuk konstruksi tangga beton bertulang dipergunakan ;
untuk pelat tangga :
tulangan utama/pokok    : Ø 8, Ø 10, Ø 12, D.12 tulangan pembagi          : Ø 8, Ø 10

untuk balok :
tulangan utama             : D.13, D.16, D.19 beugel/sengkang           :  Ã˜ 8, Ø10

untuk anak tangga :
tulangan utama             :  Ã˜10, Ø 12, D.12 tulangan pembagi          :  Ã˜ 8,  Ã˜ 10

4. Konstruksi  tangga  batu/bata,  konstruksi  ini  mulai  jarang  digunakan  karena  sudah ketinggalan dalam bentuk, kekuatan, efisiensi pembuatannya, dana sangat terbatas dalam penempatannya.

5. Eskalator,  Eskalator  adalah  salah  satu  transportasi  vertikal  berupa  konveyor  untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.
Karena digerakkan oleh motor listrik , tangga berjalan ini dirancang untuk mengangkut orang dari bawah ke atas atau sebaliknya. Untuk jarak yang pendek eskalator digunakan di seluruh
dunia  untuk  mengangkut  pejalan  kaki  yang  mana  menggunakan  elevator  tidak  praktis.


Pemakaiannya terutama di daerah pusat perbelanjaan, bandara, sistem transit, pusat konvensi, hotel dan fasilitas umum lainnya.

BAGIAN-BAGIAN TANGGA


 Ibu tangga :
merupakan bagian tangga yang berfungsi mengikat anak tangga. Material yang digunakan untumembuat ibu tangga misalnya antara lain, beton bertulang, kayu, baja, plat baja, baja profil

canal, juga besi.Kombinasi antara ibu tangga dan anak tangga biasanya untuk bu tangga misalnya, beton bertulang di padukan dengan anak tangga dari bahan papan kayu, bisa juga keduanya dari

bahan baja, untuk ibu tangga menggunakan profil kanal untuk menopang menggunakan pelat baja.

anak tangga yang


Anak Tangga :
Merupakan elemen dari tangga yang perlu perhatian cukup penting. Karena sering dilalui untuk naik turun pengguna,  bahapermukaan anak tangga harus benar-benar
 aman, nyaman agaterhindar dari kemungkinakecelakaan seperti terpeleset karna licin ataterlalu sempit. Anatangga terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian horizontal (pijakan datar) dan vertical (pijakan untuk langkah naik). Ukuran lebar anak tangga untuk hunian berkisar antara 20-33 cm. dan untuk bagian vertical langkah atasnya berkisar antara 15-18 cm. untuk ukuran tangga darurat biasanya bagian vertical mencapai 20 cm.Ukuran  lebar tangga juga penting diperhatikan, untuk panjang atau lebatangga pada hunian
tempat tinggal adalah minimal 90 cm. sedangkan untuk tangga servis biasanya lebih kecil, yaitu 75 cm.

Railing :
Merupakan pegangan dari tangga. Material yang bisa digunakan bermacam jenis nya. Misalnya menggunakan pegangan dari bahan kayu, besi hollow bulat, baja, dll. Terkadang saya juga sering jumpai tangga yang tanpa railing, dan ini penting untuk diperhatikan, misalnya menjaga anak-anak yang ingin menaiki tangga, jangan sampai terjatuh karena tidak ada railingnya.
Ukuran pegangan railing tangga dengan ukuran diameter 3,8 cm merupakan ukuran yang bisa mengakomodasi sebagian besar ukuran tangan manusia.
Untuk kenyamanan pegangan tangga, perlu  diperhatikan jugjarak antara railing pegangan
tangga dengan jarak tembok, jarak 5 cm sudah cukup.


Bordes :
Bordes biasa juga disebut Landing. Merupakan bagian dari tangga sebagai tempat beristirahat menuju arah tangga berikutnya. Bordes juga berfungsi sebagai pengubah arah tangga. Umumnya, keberadaan bordes setelah anak tangga ke 15. Kenyamanan bordes juga perlu diperhatikan, untuk
lebarnya harus diusahakan sama dengan lebar tangga.

Baluster :
Merupakan penyangga pegangan tangga, biasanya bentuknya mengarah vertical. Material baluster bisa terbuat dari kayu, besi, beton, juga baja. Terkadang juga saya pernah melihat material baluster menggunakan kaca. Untuk keamanan dan kenyamanan pengguna tangga, usahakan jarak antar baluster tidak terlalu jauh, terutama untuk keamanan anak kecil.Untuk ukuran ketinggian baluster, standarnya kurang lebih antara 90-100 cm.

KEMIRINGAN TANGGA
1. Untuk tangga mobil masuk garasi dapat diambil sudut kemiringan maksimum 12 ½ derajat atau
1:8.
2. Untuk tangga luar (di luar bangunan) dapat diambil sudut kemiringan 20 derajat atau 1 : 5.
3. Untuk tangga rumahan dan bangunan umum agar mudah dipergunakan dapat diambil sudut kemiringan 30 derajat atau 35 derajat.
3. Tangga untuk "basement" dan loteng dapat diambil dengan sudut kemiringan 45 derajat.
4. Tangga untuk menara, misalnya menara air, menara listrik dapat diambil lebih curam, misalnya
75 derajat - 90 derajat.
Pada  bangunan besar  seperti gedung-gedung kantor  yang  besar  yang  pada  umumnya mempunyai pegawai banyak, perlu dibangun dengan lebar sesuai perkiraan jumlah karyawan Juga tangga untuk gudang dan ruangan di bawah tanah (basement). Pada umumnya tanggatangga ini diletakkan dalam ruangan tersendiri yang disebut ruang tangga. Ruang tangga ini harus mendapatkan penerangan yang cukup, untuk itu sebaiknya ditempatkan pada bagian ruang yang berhubungan langsung dengan ruang luar dan diberi jendela dari kaca sehingga sinar dari luar dapat langsung memberi penerangan dalam ruang tangga.
Untuk bangunan yang terdiri dari beberapa lantai (bangunan bertingkat) agar mudah pelaksanaan dari segi konstruksi, sebaiknya tangga-tangga diletakkan dalam ruangan-ruangan yang satu di atas yang lain dalam arah satu garis tegak dari bawah ke atas. Selain menggunakan tangga, untuk keperluan menghubungkan antar lantai tangga juga bisa digunakan untuk menghubungkan antar ruang jika terjadi perbedaan level ketinggian lantai. Fungsi tangga dapat digantikan oleh Lift. Lift bekerja secara mekanis dan elektris (memakai mesin dan listrik).
Penggunaan lift relatif mahal, baik harga lifdan biaya pemasangannya maupun biaya pemeliharaannya, maka pada umumnya hanya digunakan untuk bangunan bangunan publik yang
minimal bertingkat tiga atau empat lantai. Walaupun telah menggunakan lift, pembuatan tangga
masih tetap diperlukan dengan maksud, untuk keadaan darurat dan sebagai alternatif akses jika lift dalam perawatan atau sedang rusak.

JENIS TANGGA
Konstruksi tangga dibagi menjadi empat jenis pokok yaitu
1. Tangga lurus,
2. Tangga miring,
3. Tangga berporos
4. Tangga lengkung
Pada umumnya perencanaan suatu tangga selain tergantung pada jenis bangunan seperti rumah atau bangunan umum, juga tergantung pada ruanganruangan yang akan diberi tangga dan luas ruangan yang tersedia untuk tangga. Untuk bangunan - bangunan umum yang biasanya
tersedia ruangan yang cukup luas, sedapat mungkin digunakan tangga lurus dengan atau tanpa
bordes. Keuntungan dari tangga lurus adalah selain mudah dalam pelaksanaan pembuatannya juga mudah dipergunakan atau dilalui dan ekonomis. Untuk tangga rumah tidak perlu menggunakatangga  lurus,  tetapi  tergantung  pada  luas  ruangan  yang  tersedia  dan  yang ekonomis walaupun agak sukar dalam pelaksanaan pembangunannya, misalnya dibuat konstruksi
2/4 atau ¾ putaran.

  

PERLETAKAN DAN UKURAN TANGGA

Berdasarkan letak tangga dalam suatu ruangan dapat dibedakan tangga terbuka (open stairs) dan tangga tertutup (closed stairs). Tangga terbuka adalah tangga yang terbuka untuk suatu ruangan atau hall pada suatu sisi (kadang-kadang terbuka pada kedua sisinya). Tangga tertutup adalah  tangga  yang  tertutup  pada  kedua  sisinya  oleh  dinding  penyekat  atau  tembok.
Mengingat bangunan konstruksi tangga pada suatu bangunan gedung selain tergantung dari jenis bangunan juga tergantung pada macam ruangan yang dihubungkan oleh tangga tersebut dari tingkatan yang berlainan, maka perlu ada ketentuan ukuran lebar tangga dan bagian-bagian tangga.

Ukuran Tangga
Lebar tangga untuk perumahan biasanya diambil 90 cm (80-100 cm). Sedang lebar tangga untuk  bangunan  umum  pada  dasarnya  tergantung  pada  berapa/jumlah  orang  yang  secara
bersama-sama dapat menggunakan tangga tersebut yaitu :
1. untuk 1 orang = 110 cm
2. untuk 2 orang = 130 cm
3. untuk 3 orang = 190 cm
Untuk ruangan yang kurang atau tidak banyak dilalui orang dapat diambil ukuran lebar tangga antara 60 - 70 cm, misalnya untuk loteng = 70 cm dan untuk gudang atau ruangan di bawah tanah = 60 cm.

2. Perhitungan Tangga
Jarak antara bidang-bidang atas bidang injakan yang satu dengan yang lain disebut "optrade", jarak tegak "rise" (O). Sedangkan jarak antara bidang-bidang muka bidang sandungan yang satu dengan yang lain disebut "antrade", jarak datar "run" (A). Hubungan antara "Optrade" dan "Antrade" ditetapkan dalam bentuk rumus (2 x O) + A = 61 - 65 Keterangan dari rumus di atas adalah bahwa satu langkah orang berkisar antara 61-65 cm, untuk ukuran Indonesia dapat diambil 61 atau 62 cm. Untuk mengangkat kaki diperlukan kekuatan dua kali daripada memajukan kaki.

Contoh perhitungan:
Suatu ruangan memiliki 2 lantai, ketinggian antara lantai 1 dan lantai 2 adalah 380 cm. hitunglah ukuran-ukuran anak tangga dan luas ruangan yang di pakai untuk keperluan rumah tangga ? Jawaban :
Karena  tinggi  lantai  =  380  cm,  ukuran  langkah  naik  diperkirakan  dengan  ukuran  paling mendekatinya yaitu 19 cm, sehingga banyaknya langkah naik menjadi n 380/19 = 20 kali.
Panjang langkah datar di hitung dengan ketentuan : A + 2.O    = 57 65 cm.
A + 2.O    = 62 cm
A + 2x19  = 62 cm
Maka A = 62 - 38 = 24 cm


Jadi panjang langkah datar (antrede) = 24 cm. jika tangga tersebut dibuat tangga lurus maka panjang ruang yang di butuhkan untuk tangga yaitu : 19 x 24 = 456 cm, belum terhitung awal naik tangga dan akhir tangga.

Oleh karena itu lebih hemat bila menggunakan tangga bordes dengan dua lengan maka :
     Banyaknya langkah naik n (A)            = buah. ½ x 380/19 =10n

     n langkah datar (O)                           = 10 1 = 9 buah.

     Panjang tangga seluruhnya menjadi 9 x 24  = 216 cm.
     Panjang bordes = 80 cm, entrance tangg = 74 cm.
     Panjang ruangan untuk tangga menjadi kurang lebih 370 cm.

Catatan :
Namun demikian, terdapat hal penting yang harus diperhatikan yaitu panjang telapak kaki orang biasanya dibuat ukuran adalah 30 cm dan tinggi anak tangga maksimal 20 cm. Diusahakan tinggi anak anak tangga berada diantara 15 - 17 cm (alasan kenyamanan). Periksa sudut kemiringan tangga, perhatikan aspek kenyamanan.


Beberapa Bentuk atau Jenis Tangga Untuk Desain Rumah
1. Tangga Lurus MODEL I
Tangga ini sering juga disebut atau dikenal dengan nama One Wall Stair. Tangga ini menerus dari bawah ke atas tanpa adanya belokan. Tapi terkadang ada juga yang berisi bordes atau tempat

istirahat sementara.Tangga jenis ini sangat banyak memerlukan lahan dan

cocok untuk rumah


yang luas. Selain itu bagian tertentu.

yang berada dibawah tangga bisa dimanfaatkan menjadi ruangan


2. Tangga Berbelok Arah - Model L
Disebut dengan Tangga Model L karena tangga ini berbentuk seperti huruf L yang pada bagian tertentu berbelok arah.Tangga Jenis ini banyak digunakan pada hunian minmalis modern karena hemat tempat dan pas.

  
3. Tangga Berbalik Arah - Model U
Tangga paling umum digunakan oleh masyarakat kita. Hampir sama dengan tangga model L, hanya saja tangga model ini pada ketinggian tertentu tidak hanya berbelok arah tapi berbalik arah dari arah datang. Tidak terlalu membutuhkan ruang seluas tangga model I ataupun U. Sangat umum digunakan di unit-unit perumahan yang rata-rata tidak terlalu luas. Ruang bawah tangga lebih luas dibandingkan dengan model I dan L, bahkan bisa digunakan untuk kamar mandi atau gudang.


4. Tangga Bercabang - Model Y
Adalah tangga yang bercabang. Bentuknya mirip huruf ‘Y dengan bordes sebagai pusat tangga.Biasanya pada rumah-rumabesar. Tangga jenis ini memakan ruang yang cukup luas bahkasangat luas untuk menampilkan kesan megah dan mewah. Alurnya, naik dari bawah kemudian pada area peralihan atau bordes, arah tangga berikutnya akan bercabang ke kiri dan kekanan. Biasanya dari lantai 1 ke lantai 2. Jarang ada yang menggunakan untuk step tangga berikutnya karena  tangga  bentuk  ini  fungsiestetisnya  lebih  ditonjolkan.  Selain  dirumahrumamewah biasanya dibangun di gedung-gedung penting.


5. Tangga Putar - Model Spiral
      Tak memiliki lahan yang luas untuk menempatkan tangga? Gunakan tangga putar. Tangga putar ini kadang ada yang menyebutnya tangga spiral.Tangga ini adalah tangga yang paling hemat tempat. Biasanya hanya membutuhkan area tidak lebih dari 1,5mx1,5m. Sering digunakan sebagai
tangga menuju loteng atau tempat jemuran. Penempatannya kadang-kadang di luar ruangan.Bahan material pembuat tangga ini biasanya dari besi karena relatif mudah untuk dibuat melengkung atau spiral. Lebar rata-rata anak tangga horizontal adalah 60 cm. sedang tinggi injakan anak tangga biasanya lebih tinggi dari tangga lain yaitu rata-rata 25 cm. Hanya untuk dilewati satu orang. Tangga ini lebih menekankan fungsi dari pada keindahan meskipun ada juga yang membuatnya tampil menarik.


6. Tangga Melingkar
     Bisa jadi inilah tangga yang paling mewah, karena bentuknya yang sangat artistik karena melengkung dimana lengkungannya menciptakan keindahan ruang. Biasanya digunakan pada rumah yang luas dan memiliki atap yang tinggi. Jika memilih mempunyai tangga melingkar, sebaiknya jangan gunakan ruang bawah tangga untuk fungsi apapun karena bisa mengurangi tampilan tangga. Lebih cocok untuk model rumah type klasik, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk yang diterapkan pada rumah minimalis.

3 komentar:

  1. terima kasih atas ilmunya, izin untuk di save

    BalasHapus
  2. Trimakasih infonya
    Alangkah baiknya klo rumus tangga putarnya sekalian di buat kan.

    BalasHapus
  3. Trimakasih infonya
    Alangkah baiknya klo rumus tangga putarnya sekalian di buat kan.

    BalasHapus